Nursarifahainy’s Weblog

Just another WordPress.com weblog

EKOLOGI HEWAN

Rangkuman MK Ekologi hewan

  1. Kajian ekologi hewan dapat dilakukan dalam tingkat komunitas ataupun populasi. Ekologi hewan dibagi dalam dua jenis kajian, yaitu ekologi komunitas dan ekologi populasi. Ekologi komunitas (synecology) mempelajari distribusi hewan di berbagai daerah, komposisi jenis serta perkembangan dan suksesi hewan di suatu daerah. Ekologi populasi (autecology) mempelajari mengenai perilaku pertumbuhan, struktur, pengaturan dan dinamika serta perkembangan populasi.
  2. Interaksi dalam ekosistem ada 3 macam,yaitu: (1). Aksi yaitu interaksi organism dengan lingkungannya yang menentukan hidup matinya suatu organism, cth interaksi tumbuhan dengan cahaya matahari yang berperan vital dalam proses fotosintesis, jika tidak ada cahaya matahari tanaman tidak dapat berfotosintesis, dan jika berkelanjutan dapat menyebabkan tumbuhan layu bahkan mati. (2). Reaksi yaitu hubungan timbale balik antara organism dengan lingkungannya. Contohnya hubungan reaksi timbale balik antara naungan pohon dengan terbentuknya humus. Semakin rimbun naungan, humus yang terbentuk semakin tebal. (3). Koaksi, yaitu interaksi timbale balik antara organism dengan organism yang lain, contohnya tikus yang dimangsa oleh elang.
  3. Interaksi dalam komunitas antara lain simbiosis mutualisme (keduanya memperoleh keuntungan, contoh lebah dan bunga; lebah memperoleh madu dan bunga dibantu proses penyerbukannya), simbiosis komensialisme (satu untung dan satu tidak rugi, contoh anggrek dan pohon tempat anggrek hidup. Anggrek mendapat untung mendapat cahaya matahari krn menumpang di batang pohon yang tinggi, sedangkan pohon tidak dirugikan), simbiosis parasitisme (satu untung, satu rugi, contohnya benalu dan phon jambu), predasi (ada yang memakan yaitu predator, dan ada yang dimakan yaitu mangsa. Contohnya harimau dan kijang).
  4. Komponen-komponen ekosistem terdiri dari factor biotic dan fator abiotik. Factor biotic terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai. Factor abiotik terdiri dari berbagai lingkungan fisik seperti suhu, kelembapan, pH, salinitas, kadar oksigen, dll
  5. Produsen adalah organism yang dapat menghasilkan zat makanan sendiri (autotrof). ciri produsen biasanya memiliki klorofil (zat hijau daun) yang berfungsi menangkap energy cahaya matahari untuk dikonversi menjadi zat makanan, yang dienal dengan proses fotosintesis. Produsen di darat adalah tumbuhan hijau, sedangkan produsen di perairan adalah fitoplakton dan alga.
  6. Konsumen terdiri dari pemakan tumbuhan (herbivore), pemakan daging (karnivora), pemakan tumbuhan dan hewan (omnivore). Semua hewan adalah konsumen karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri (heterotrof).
  7. Decomposer adalah organism yang memperoleh energy dari menguraikan hewan atau tumbuhan yang telah mati. Yang termasuk decomposer adalah bakteri dan jamur saprofit.
  8. Perbedaan parasit dan parasitoid adalah dampak yang diakibatan terhadap inangnya. Parasit memerlukan inangnya secara terus menerus shg inangnya akan tetap dipertahankan hidup agar dapat berlanjut menjadi sumber makanan. Parasitoid hidup didalam inangnya hanya pada salah satu fase hidupnya dan inang mati secara perlahan.
  9. Hewan endotermal adalah hewan yang mempu mempertahankan suhu tubuhnya terhadap suhu lingkungan yang berubah-ubah. Contoh hewan endotermal adalah burung penguin dan paus biru yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya terhadap suhu luar yang dingin karena memiliki lapisan lemak yang tebal di bagian bawah kulitnya. Hewan ektotermal adalah hewan yang suhu tubuhnya berubah dipengaruhi suhu lingungannya. Contoh hewan ektotermal adalah katak dan ular.
  10. Factor yang mempengaruhi keragaman genetika dan variasinya antara lain interbreed (berbiak silang dalam), genetic drift, bottleneck population, dan neighbourhoods.
  11. Factor-faktor yang menyebabkan kepunahan spesies antara lain kelangkaan, kemampuan dispersal yang terbatas, tingat spesialisasi, variabilitas populasi, status jenjang makanan, usia dan laju pertumbuhan populasi. Factor penting lainnya yang meyebabkan kepunahan spesies adalah introduksi spesies asing, kerusakan habitat, over exploitation, pencemaran lingkungan, pemanasan global dan akumulasi dari berbagai factor diatas.
  12. Altruisme adalah perilaku mengorbanan diri sendiri dengan cara berperilau menyenangkan atau meningkatkan ketegaran dengan mengorbankan diri sendiri agar individu dalam populasi memperoleh kesenangan atau keuntungan.
  13. Factor pembatas (limiting factor) adalah berbagai factor fisik dan kimia yang keberadaanya menjadi prasyarat untuk dapat bertahan hidup. Jika factor ini berkurang atau tidak mencukupi maka dapat mempengaruhi kehidupan organisme. Contohnya ikan-ikan laut terbatas penyebarannya tidak sampai ke perairan tawar karena dibatasi oleh factor salinitas (kadar garam). Ikan air tawar tidak dapat hidup di air laut karena tingginya kadar garam air laut.  kondisi terkanan osmosis intraseluler sel ikan yang lebih rendah dari air laut dapat menyebabkan cairan sel yang berkonsentrasi rendah  (hipotonis) mengalami lisis atau keluar dari sel untuk mendapatkan keseimbangan dengan kondisi lingkungan air laut yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis).
  14. Kisaran toleransi adalah rentang batas dimana suatu organism dapat tetap bertahan hidup dan menjalani pertumbuhannya dengan baik. Kisaran toleransi tiap organism tidak sama. Ada organism yang kisaran toleransinya sempit, disebut stenotopic. Contohnya beruang utub hanya dapat hidup pada kisaran suhu yang terbatas, yaitu suhu di bawah 5oC. Ada pula organism yang kisaran toleransinya luas (eurytopic), contohnya manusia dan mamalia pada umumnya.
  15. Diagram struktur umur di berbagai Negara memiliki pola yang berbeda-beda. Pola-pola tersebut antara lain (1). pola segitiga runcing dimana jumlah usia muda/anak-anak lebih tinggi dibanding usia tua, biasanya model ini berlaku untuk Negara-negara berkembang dengan tingkat populasi dan tingkat kelahiran yang tinggi. (2). Pola segitiga, pola ini berlaku untuk tipe pertumbuhan yang lambat. Biasanya pola ini terdapat di Negara-negara maju seperti America dimana kelahiran dikontrol jumlahnya. (3). Pola lonceng yaitu tipe pertumbuhan nol, dimana jumlah anak-anak sama banyaknya dengan orang dewasa, hnya sedikit sekali yang melahirkan anak, contohnya Denmark. (4). Pola pertumbuhan negative dimana jumlah anak-anak lebih sedikit dari orang dewasa, artinya sebagian besar warganya memutuskan untuk tidak punya anak, contohya di Jerman. Tipe terahir ini berdampa negative dimasa depan karena dapat mempengaruhi pengurangan jumlah warga Negara dan penurunan sumber daya manusia.
  16. Populasi adalah kumpulan makhlu hidup sejenis yang berada disuatu tempat. Contoh populasi kijang di padang sabana, populasi semut di halaman rumah, dll. Kepadatan populasi suatu organism yang melampaui ambang daya dukung lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan dan peluang hidup hewan. Jika populasi terlalu padat  maka sumber makanan semakin terbatas, sehingga persaingan antara sesame jenis semakin tinggi dalam mendapatkan makanan dan ruang. Hewan-hewan yang kurang kuat akan tersisih secara alami (seleksi alam), peluang hidup hewan yang lemah hawan menipis.
  17. Factor-faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi antara lain adalah pemangsaan, parasitisme, persaingan dan factor abiotik.
  18. Kurva kelangsungan hidup (survivorship curve) tipe I memiliki kemungkinan hidup yang tinggi pada tahap awal kehidupan, contohnya pada manusia dan mamalia. Tipe II kelangsungan hidupnya konstan sepanjang hidupnya, contohnya reptile dan amfibi. Tipe III memiliki tingkat kematian yang tinggi pada awal kehidupan, dan tingkat kematian yang rendah di usia dewasa. Kurva kelangsungan hidup ini hanya berlaku untuk hewan besar. Untuk mikroorganisme tipe kurvanya berbentuk naik pada awalnya dan pada titik tertentu stagnan dan membentuk garis lurus (fase stasioner). Mikroorganisme bersel satu berkembang biak dengan membelah diri sehingga pada awal kehidupannya populasi berkembang dengan cepat. Namun, pada suatu titik pertumbuhan akan terhenti karena terbatasnya pasokan makanan dan ketersediaan ruang sehingga bentuk kurva berupa garis stasioner.

July 24, 2010 - Posted by | Uncategorized

1 Comment »

  1. Ass….
    uh.. akhirnya ketemu juga !!
    kenapa ga langsung soalnya aja bu’ / jawabannya gitu biar saya lebih mudah….
    mksh bu,!!!!!
    Was….

    Comment by Gusti Fachrudin | July 31, 2010 | Reply


Leave a comment